Ibu tahu ada mitos tentang susu ibu hamil? Layaknya mitos yang lain, tentu saja mitos seputar susu ini bukan berdasarkan hal yang ilmiah.
Banyak orang
yang bilang dan banyak juga yang percaya. Semakin banyak orang yang percaya
kebenarannya maka hal tersebut menjadi mitos.
Jika ibu
termasuk orang yang terdidik, tentu ibu tidak begitu saja percaya dengan mitos
tersebut. Apapun informasi yang ibu dapatkan terutama seputar ilmu kesehatan, ibu
harus cari tahu terlebih dahulu landasan atau alasan ilmiahnya.
Mitos Bahwa
Susu Membuat Bayi Tumbuh Besar Di Dalam Kandungan
Kebanyakan
masyarakat awam memahami bawasannya susu itu bisa membuat gemuk. Bahkan, jika
ada anak yang badannya kurus, maka mereka memberikan susu agar anak tersebut
gemuk.
Hal ini pula
yang mereka pahami tentang susu ibu hamil. Sama halnya dengan susu lainnya,
susu kehamilan juga bisa membuat bayi di dalam kandungan gemuk.
Faktanya tidak
demikian. Yang membuat bayi gemuk sejak ada di dalam rahim adalah ketika ibu
mengkonsumsi makanan dengan nutrisi yang tidak seimbang. Justru makanan junk
food yang membuat ibu dan bayi dalam kandungan tumbuh gemuk atau obesitas.
Tidak mungkin
susu bisa membuat bayi gemuk. Karena kandungan nutrisi di dalam susu sudah
ditakar dan disesuaikan dengan kebutuhan harian ibu hamil.
Mitos Bahwa
Susu Bisa Membuat Bayi Lahir dengan Kulit Putih
Jika ibu tahu
tentang pigmentasi, pasti ibu lansung tidak percaya dengan mitos yang satu ini.
Sebenarnya, warna kulit bayi itu dipengaruhi oleh pigmen kulitnya. Dan pigmen
tersebut bisa juga dipengaruhi oleh gen.
Jadi, jelas
tidak ada sangkut pautnya antara mengkonsumsi susu dan bayi lahir dengan kulit
putih.
Mitos Tentang
Susu Kedelai Lebih Bagus daripada Susu Sapi
Untuk
menjelaskan mitos yang satu ini, diperlukan sudut pandang yang berbeda. Memang
ada kelebihan dan kekurangan dari masing-masing susu kehamilan tersebut.
Hanya saja,
jika dilihat dari kelengkapan nutrisi yang terkandung di dalamnya, maka susu
sapi jelas lebih bagus.
Memang susu
kedelai lebih aman karena terbuat dari bahan kedelai, bukan sapi yang bisa saja
ada bakteri di dalamnya. Hanya saja, pengolahan susu sapi saat ini sudah sangat
canggih sehingga semua yang membuat efek buruk dari susu dihilangkan.
Dan satu lagi
yang harus dijadikan catatan. Kandungan AA dan DHA di dalam susu sapi lebih
banyak daripada di dalam susu kedelai.
Mitos
Bawasannya Susu Membuat Diare
Sebenarnya,
tidak hanya susu yang bisa membuat ibu hamil diare. Bahkan, tanpa mengkonsumsi
susu pun ibu hamil bisa terkena diare. Hal ini disebabkan oleh faktor hormonal.
Karena produksi hormone meningkat, kinerja beberapa organ tubuh pun lebih
cepat. Dan hal ini bisa menyebabkan beberapa keluhan kesehatan seperti mual,
muntah, konstipasi, dan juga diare.
Jadi, bukan
susu yang membuat ibu diare. Justru susu mengandung kandungan yang bisa
mengurangi resiko diare.
Beberapa mitos
tersebut sering dijadikan alasan sehingga ibu hamil tidak mau minum susu
kehamilan. Hal tersebut dikarenakan mereka tidak tahu fakta yang sesungguhnya.
Ibu bisa share informasi ini kepada ibu hamil
lainnya agar tidak salah dalam memandang sebuah susu untuk kehamilan. Karena
pada dasarnya susu tersebut diformulasikan untuk menjaga kesehatan ibu hamil,
bukan sebaliknya.
No comments:
Post a Comment