Ibu dan Balita |
Apakah bayi di dalam kandungan memiliki kelainan seperti syndrome down itu sudah bisa diketahui. Hal ini sangat penting untuk memastikan apakah ada potensi di mana bayi yang ibu kandungan saat ini mengalami syndrome down atau tidak.
Ingin tahu apa
saja yang perlu ibu ketahui seputar syndrome
down ini?
Bayi yang
Mengalami Syndrome Down
Sebenarnya
kurang tepat jika dikatakan bayi yang mengalami syndrome down berarti bayi tersebut sakit. Pada dasarnya, bayi
tersebut sehat. Hanya saja ada kelainan kromosom pada bayi yang mengakibatkan ia
berbeda dengan bayi normal pada umumnya.
Bayi yang
mengalami sindrom ini umumnya memiliki bentuk fisik tertentu seperti mata
sipit, wajah kaku, dan hidung pesek. Satu kebiasaan yang paling sering ia
lakukan adalah menjulurkan lidah.
Kalaupun ibu
nanti memiliki anak yang mengalami syndrome
down, sebaiknya ibu tidak perlu malu. Ibu tidak perlu kasian karena
sebenarnya anak yang mengalami sindrom tersebut sangat bahagia. Yang ia
perlukan hanyalah kasih sayang dari ibu.
Ibu harus lebih
bersabar dalam mendidik anak yang mengalami sindrom ini. Hal ini dikarenakan
tingkah polahnya berbeda dengan anak normal kebanyakan.
Untung saja
sindrom ini bisa dicegah ketika bayi masih ada di dalam kandungan. Tentunya
dengan cara mengkonsumsi makanan yang bergizi serta tidak lupa mengkonsumsi susu ibu hamil.
Hanya saja, hal
ini tidaklah cukup. Diperlukan langkah pencegahan khsusu selain memenuh
kebutuhan gizi ibu hamil dengan makan makanan yang sehat serta minum susu untuk
ibu hamil.
Penanganan yang
Diperlukan untuk Mencegah Syndrome Down
Pada dasarnya,
jika ibu sudah mengikuti apa anjuran bidan atau dokter kandungan, ibu bisa
mencegah sindrom ini. Sayangnya, tidak sedikit ibu hamil yang menyepelakan hal
nasehat tersebut hanya karena mereka tidak merasa ada hal buruk yang dia
rasakan.
Anjuran pertama
yang harus dilakukan adalah selalu mengkonsumsi susu untuk ibu hamil. Karena
dengan mengkonsumsi susu, ibu sudah bisa memastikan bahwa kebutuhan nutrisi
harian terpenuhi.
Selain itu,
konsultasi kehamilan satu bulaln sekali juga diperlukan. Jika ibu melakukan
konsultasi kehamilan, maka bidan atau dokter akan melakukan pemeriksaan
kehamilan sesuai dengan usia kandungan.
Syndrome down ini salah satu
masalah yang bisa dilihat ketika bayi masih ada di dalam kandungan. Melalui
pemeriksaan USG serta tes darah, maka ibu akan tahu apakah ada resiko bayi
mengalami syndrome down atau tidak.
Biasanya,
sindrom ini paling banyak dialami oleh janin yang dikandung oleh seorang ibu
yang sudah berusia tidak muda lagi, sekitar 40 tahun ke atas. Namun, hal ini
tidak mutlak. Ada juga ibu 40 tahun hamil dan bayinya normal tanpa ada kelainan
seperti terkena syndrome down ini.
Yang pasti,
melakukan diagnosa secara berkala sangat diperlukan. Hal ini sangat penting
untuk memastikan tidak ada masalah dengan perkembangan bayi terutama yang
berkaitan dengan kelainan kromosom yang menyebabkan syndrome down.
Jadi, memenuhi
kebutuhan gizi ibu hamil dengan cara minum susu kehamilan serta mengkonsumsi
makanan yang halal tidak boleh dianggap sepele. Mulai sekarang, ibu sebaiknya
menjauhi makanan yang kurang sehat seperti fastfood.
Ibu juga harus pastikan rutin minum susu untuk ibu hamil setidaknya dua
kali setiap hari. Hal ini penting agar nutrisi ibu hamil harian terpenuhi. Ibu
sehat dan bayi pun berkembang dengan baik dan normal.
No comments:
Post a Comment