Facebook Friso Indonesia |
Susu ibu hamil itu
sudah didesain sedemikian rupa supaya mencukupi kebutuhan nutrisi ibu pada masa
kehamilan. Melalui proses pengujian di laboratorium, susu tersebut sudah
dipastikan aman untuk dikonsumsi para ibu hamil.
Akan tetapi,
banyaknya keluhan ibu hamil setelah mengkonsumsi susu tersebut membuat banyak
dari mereka yang menyalahkan dan bahkan mempertanyakan manfaat dari susu untuk
ibu hamil ini. Ada juga yang mulai meninggalkan mengkonsumsi susu lantaran keluahan
seperti mual dan muntal sering dialami setelah minum susu.
Apakah ibu merasa
demikian?
Sebenarnya, salah
besar jika menganggap keluhan tersebut diakibatkan oleh susu. Berikut fakta
kenapa ibu salah jika menganggap susu
ibu hamil dianggap sebagai penyebab keluhan kesehatan yang sering terjadi.
Penyebab Mual
Sebenarnya, ibu
patut bersyukur jika masih merasa mual pada masa kehamilan. Pasalnya, mual itu
merupakan respon bahwa janin bertahan hidup. Jadi salah besar jika ibu
beranggapakan bahwa penyebab rasa mual itu adalah susu yang ibu konsumsi.
Menurut medis,
mual merupakan reaksi janin agar tidak terjadi keguguran. Bisa dikatakan mual
merupakan reaksi di mana janin bertahan hidup di dalam rahim. Pada ibu merasa
mual, pada saat itulah janin memproduksi hormon chorionic gonadotropin atau
HCG. Ini adalah hormon yang memicu indung telur agar memproduksi hormon
progesterone. Hormon progesterone inilah yang memastikan janin ibu berkembang
sehat.
Jadi, ibu
sepatutnya bersyukur jika masih merasa mual. Itu berarti janin ibu sehat dan
produksi hormon progesterone terpenuhi. Yang menjadikan ibu mual adalah
perubahan jumlah hormon progesterone, bukan susu ibu hamil.
Sebenarnya,
faktor psikologis juga bisa mengakibatkan mual saat hamil. Ada banyak sekali
kasus di mana para remaja putri yang belum siap hamil tapi sudah ada janin yang
ada di dalam kandungan. Kasus ini sering terjadi ketika seorang remaja putri
“dipaksa” menikah oleh orang tuanya.
Selain itu, ada
juga remaja putri yang usianya masih belia namun ingin segera menikah dan
memiliki anak namun kondisi psikisnya belum siap. Karena pada saat itu ia harus
mengahadapi berbagai tekanan seperti memperiapkan biaya kehamilan dan hal-hal
lain yang diperlukan untuk membesarkan sang buah hati.
Itulah mengapa
pasangan yang belum siap secara psikis diharapkan menunda pernikahan. Atau,
kalaupun sudah menikah, sebaiknya pasangan muda tersebut menunda memiliki anak
karena dikhawatirkan terjadi hal-hal yang buruk diakibatkan kurang siapnya
mental atau psikis mereka.
Rasa mual waktu
kehamilan merupakan efek kecil dari ketidaksanggupan mental. Yang lebih parah
lagi adalah jika mual tersebut tidak bisa tertahankan yang mengakibatkan tubuh
ibu yang hamil lemas dan tidak bisa mencukupi nutrisi untuk janin yang
dikandungnya. Akibat yang paling buruk adalah keguguran.
Cara Mengurangi
Mual
Harus
digarisbawahi bahwa tidak ada cara untuk menghentikan mual karena seperti yang
ibu ketahui bahwa penyebabnya adalah reaksi perubahan dalam tubuh ibu sendiri,
bukan pengaruh susu ibu hamil. Untuk
itu, bisa dikatakan tidak ada cara untuk mengobati rasa mual pada saat
kehamilan.
Yang bisa ibu
lakukan hanyalah mengurangi rasa mual sehingga meminimalisir dampak dari mual
tersebut, yaitu badan lemas dan sakit. Salah satu caranya adalah mengkonsumsi
susu untuk ibu hamil. Kandungan pada susu tersebut sangat penting untuk
mengurangi rasa mual.
Selain
itu, ibu juga harus sering rileks dan menghindari stress. Karena pada dasarnya
faktor psikis yang kurang baik juga sangat mempengaruhi rasa mual tersebut.
Jadi, sekarang ibu tahu kan apa yang harus ibu lakukan untuk mengurangi mual
selain mengkonsumsi susu ibu hamil?
No comments:
Post a Comment