Thursday, January 21, 2016

Mengenal Gula pada Susu Balita


Susu Balita merupakan asupan penting yang harus dikonsumsi oleh balita pada masa pertumbuhannya. Dengan mengonsumsi susu, perkembangan fisik dan psikis anak dapat dirangsang ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. Pada susu balita terkandung banyak komposisi, salah satunya gula sebagai pemanis rasa. Tetapi apakah para ibu mengetahui mengapa gula tersebut memang diperlukan oleh balita? Dan, jenis gula seperti apa yang memang harusnya dibutuhkan oleh buah hati anda? Berikut ulasannya.

Mengenal Jenis Gula
Gula merupakan jenis karbohidrat sederhana yang memiliki rasa manis dan dapat larut dalam bentuk cair misalnya air. Meskipun dalam bentuk sederhana, gula sendiri memiliki sifat dapat diubah menjadi energi karena memang masih tergolong karbohidrat. Secara umum, gula dibagi atas dua kategori yaitu monosakarida dan disakarida. Perbedaannya terletak pada jumlah molekul dimana monosakarida bersifat tunggal sedangkan disakarida bermolekul dua.

Pada gula berjenis monosakarida terdapat beberapa jenis seperti glukosa, fruktosa dan galaktosa. Sedangkan untuk yang berjenis disakarida mencakup jenis sukrosa yaitu jenis gula yang biasa ditemukan di dapur atau gula yang banyak digunakan pada masakan serta juga laktosa yang merupakan jenis gula yang biasa ditemukan pada susu, salah satunya susu balita. Dan selain itu laktosa juga merupakan jenis gula alamiah yang biasanya ditambahkan pada makanan.

Fakta Gula pada Susu Balita
Seperti yang tekah diketahui bahwa jenis gula yang paling banyak digunakan pada susu adalah Laktosa. Kandungan laktosa pada susu balita jumlahnya bervariasi mulai dari 2 hingga 8 persen. Di lain kasus, banyak juga jenis susu formula yang sama sekali tidak mengandung laktosa.
Beberapa pihak medis pun menyampaikan bahwa angka tersebut masih cukup tinggi, ditambah lagi dengan kebiasaan anak untuk mengonsumsi susu. Apabila balita tersebut mengonsumsi susu secara berlebihan dan susu yang dikonsumsi mengandung laktosa hingga 8 persen dari total berat susu, maka dipastikan hal tersebut menyebabkan obesitas ataupun penyakit lain pada balita.

DR. Dr. Rini Sekartini, SpA (K) menyebutkan bahwa asupan gula harian seperti laktosa ataupun glukosa umumnya sejumlah 10 persen dari total kalori harian anak. Penelitian ini dilakukan pada anak berusia 3 hingga 6 tahun.

Kebiasaan orang tua yang akan memberikan susu balita sesering mungkin, terlebih pada masa pertumbuhan, sebenarnya tidak bagus. Memang, pada susu banyak mengandung kalsium yang berfungsi pada pertumbuhan tulang dan gigi anak namun disamping itu semua terdapat gula alami seperti laktosa atau dalam keadaan lebih parah terdapat gula tambahan (added sugar) untuk pemanis rasa.

Dr. Rini juga menambahkan bahwa orang tua harus sedemikian rupa mengawasi komposisi gula pada susu formula yang dikonsumsi oleh balita mereka. Hal ini berguna untuk menjaga jumlah kalori yang diserap oleh tubuh anak dan nilai gizi dari makanan yang dikonsumsi oleh mereka. Usahakan untuk memilih susu yang hanya mengandung laktosa saja tanpa adanya gula tambahan lain. Lalu mengapa gula sepertinya menjadi momok pada susu balita? Apa dampak yang ditimbulkan dari konsumsi gula tersebut?

Kerugian Konsumsi Gula Berlebih
Konsumsi gula memang tidak bisa dihindari 100 persen dari asupan balita. Namun dapat diminimalisir. Hal ini tentunya bersinggungan dengan dampak dari konsumsi gula dalam kadar yang berlebihan. Salah satunya adalah menyebabkan obesitas.

Gula, seperti yang telah disebutkan, merupakan jenis karbohidrat. Karbohidrat apapun sumbernya akan dipecah menjadi energi. Energi yang berhasil dibuat, tidak seluruhnya akan digunakan, apalagi kalau jumlahnya berlebihan. Kelebihan energi tersebut kemudian disimpan dalam jaringan tubuh anak sebagai persediaan. Namun, kadang kala, jika jumlah gula yang dipecah menjadi energi tidak seimbang dengan aktivitas yang dilakukan oleh anak dapat menyebabkan penimbunan energi yang lambat laun akan menjadi lemak. Lemak ini akan terus tertimbun dan menyebabkan kenaikan berat badan. Selain itu, dalam kasus parah, disamping obesitas, seorang anak juga dapat mengalami diabtes. Tentu moms tidak mau hal tersebut terjadi kan?

Berikut adalah fakta dan dampak dari konsumsi gula. Mulai sekarang perhatikan jenis konsumsi asupan yang mengandung gula untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan terjadi pada buah hati anda. Hindari makanan manis – manis yang mengandung gula ataupun turunannya seperti glukosa, sukrosa, fruktosa dan laktosa pada susu balita.

No comments:

Post a Comment